CERITA PENDEK #1

Aku memandang kiri dan kanan,

Tiada kereta tapi masih menunggu untuk melintas,

Mata aku pandang ke hadapan, aku terdengar bunyi kereta memecut laju, aku pejamkan mata dan bersedia untuk terbang ke langit.

Tetapi . . .

Aku tidak rasa aku terpelanting jauh, aku buka mata dan pandang ke arah yang berlumuran darah.

“Izat!!!,” teriak aku.

sambungan_________________________________________________________________________

"Weh lili," jerit kawan aku sambil menggoyangkan badan aku.

Aku terkejut, terjaga dan lap peluh aku. 

Tercungap-cungap aku dibuatnya.

"Kau ok tak ni?," tanya Shah dengan penuh kepelikan.

Aku yang masih tidak cukup nafas untuk berkata,

hanya mampu menggangguk YA.

"Okai, kau pergi mandi-mandi dulu. Ada something aku nak bagitahu," kata dia lalu meninggalkan aku.

sambungan_________________________________________________________________________

(Di dalam tandas)

Aku hanya termenung sambil membasuh badan aku.

Hari ini aku tiada emosi.

sambungan_________________________________________________________________________

"Kau nak bagitahu apa?," tanya aku kepada Shah yang sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Macam ni, aku nak kau bertenang . . .  Izat dah tak ada," jelas Shah dengan nada yang lembut.

Aku pandang mata Shah tepat-tepat, takut ini hanyalah satu prank buat aku.

"Hmmmm.," balas aku.

"Dia kena tikam dekat rumah dia, itu yang aku diinformkan. Sekarang, polis tengah cari penjenayah. Dia orang bagitahu, mungkin kawan-kawan dia juga yang buat ni. Kau ada tahu apa-apa tak?," jelas Shah.

Aku hanya menggeleng.

"Argghhh," meraung aku sambil memegang kepala.

"Kau ok tak ni?, kau ok tak . . .,"